Sabtu, 28 Agustus 2010

Daftar Perpustakaan - perpustakaan kuno terbesar didunia


1. Arsip dan teks-teks di Ebla,2250 - 2500 SM. Merupakan perpustakaan tertua di dunia yang bisa ditemukan.



2. Perpustakaan Ugarit (di Suriah modern), c. 1200 SM, termasuk arsip diplomatik, karya sastra dan pustaka pribadi pertama.

3.Perpustakaan Ashurbanipal yang didirikan tahun 668-627 SM, di Niniwe (sekarang dekat Mosul, Irak). Lama dianggap sebagai Perpustakaan pertama yang buku-bukunya di susun secara sistematis. Perpustakaan ini ditemukan kembali pada abad ke-19.
  

4. Universitas kuno di India kuno, yaitu di Takshasila, Nalanda dan Vikramshila beserta beberapa Universitas-universitas kuno India laninnya. Perpustakaan-perpustakaan ini juga menyimpan berbagai naskah dari Daun Palem dan meyimpan berbeagai Ilmu pengetahuan dari berbagai mata pelajaran, mulai dari Teologi samapai ke Astronomi.

     
7.The Academu of Gundhishapur di Iran Barat, Perpustakaan ini didirikan selama Kekaisaran Sassania Persia ke-III pada abad 6 Masehi. Penjelasan dari perpustakaan ini sangat sulit sekali dicari. 

  8. Perpustakaan Kerajaan Ctesiphon, Khvârvarân, Persia. Hancur pada 651 M oleh orang-orang serangan Arab. Menurut catatan di Al-Tabari, Uni Komandan Sa `d bin Abi Waqqas menulis surat kepada Khalifah` Umar ibn al-b Khattab, tentang apa yang harus dilakukan dengan buku-buku di ibukota Persia Ctesiphon di propinsi Khvârvarân (sekarang dikenal sebagai Irak). 

9. Bibliotheca Alexandrina Egypt (Perpustakaan Iskandariah Mesir) merupakan perpustakaan pertama dan terbesar di dunia. Perpustakaan ini bahkan bertahan selama berabad-abad dan memiliki koleksi 700.000 gulungan papyrus, bahkan sangat jauh jika di bandingkan dengan Perpustakaan Sorbonne di abad ke-14 yang ‘hanya’ memiliki koleksi 1700 buku.


10. Perpustakaan Pergamus di Pergamus (sekarang di Turki), juga di abad ke-3 SM, raja-raja Attalid membentuk perpustakaan terbaik kedua Helenistik setelah Alexandria, didirikan pada persaingan dari dinasti Ptolemaic. Ketika dinasti Ptolemaic berhenti ekspor papirus, sebagian karena kalah besaing dan sebagian karena kekurangan, Di Pergamenes inilah diciptakan zat baru untuk digunakan dalam naskah kuno, disebut Pergamus atau perkamen. Zat ini terbuat dari kulit anak sapi halus, pendahulu vellum dan kertas.


11. Libraries of Forum, terdiri dari perpustakaan terpisah didirikan di dekat Augustus Forum Romawi yang berisi baik teks Yunani dan Latin. Teks-teks tersebut ditempatkan secara terpisah, seperti praktek konvensional. Terdapat juga perpustakaan dalam Octaviae Porticus dekat Teater Marcellus, dalam kuil Apollo Palatinus, dan di Ulpiana Bibliotheca di Forum Trajan.


12.Private libraries of Ancient Rome, adanya Perpustakaan ini menandakan bahwa para bangsawan Romawi juga melihat perpustakaan sebagai sesuatu yang penting dan banyak dari koleksi mereka juga dipindahkan ke biara-biara pada abad pertengahan. 

13. The Villa of the Papyri, di Herculaneum, Italia adalah perpustakaan dikenal sampai saat ini dan dapat bertahan dari zaman klasik. koleksi pribadi di vila ini yang mungkin pernah milik ayah mertuanya Julius Caesar, Lucius Calpurnius Piso Caesoninus pada abad ke-1 SM. Letusan Gunung Vesuvius yang menghancurkan kota ini pada tahun 79 Masehi, dan ditemukan kembali pada tahun 1752, sekitar 1.800 gulungan arang ditemukan dalam villa tersebut. Menggunakan teknik-teknik modern seperti pencitraan multi-spektral, yang sebelumnya tidak terbaca atau tidak tampak bagian pada gulungan yang telah membuka gulungan sekarang sedang diuraikan. Ada kemungkinan bahwa lebih banyak gulungan yang dapat ditemukan di bagian bawah, namun tidak dilakukan karena merupakan cagar budaya di Italia.

14. Caesarea Maritima,Didirikan pada akhir abad ke-3 M. Terletak di Palestina(tapi sekarang dijajah Israel) saat ini. Perpustakaan ini merupakan salah satu perpustakaan terbesar Kristen Awal. Perpustakaan ini pernah menjadi lumbung Ilmu untuk para Biarawan dan Pendeta Kristen pada waktu itu. Tercatat Gregory dari Nazianzus,Basil yang agung, Jerome dan beberapa tokoh-tokoh kristen pernah datang dan belajar di Perpustakaan kuno yang memiliki lebih dari 30.000 naskah ini.

15. The Imperial Library of Constantinople(Perpustakaan Kekaisaran Konstantinopel) didirikan pada tahun 330 Masehi, sebagian besar hancur atau dibakar oleh tentara salib selama Perang Salib Keempat.


15. Perpustakaan Celsus, di Efesus, Asia Kecil, Anatolia(kini Turki), dibangun untuk menghormati Tiberius Julius Celsus Polemaeanus(Meninggal pada 135 M) oleh putra Celsus;Gaius Julius Aquila. Penjelasan detail dari Perpustakaan ini sangat sulit sekali dicari.


Sekian beberapa Perpustakaan kuno yang dapat saya cari Informasinya dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Dwi Cahyo Prasetyo
Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
email& fb  : dc.prasetyo@live.com
blog : http://visitmylibrary.blogspot.com/

Bibliotheca Alexandrina - Perpustakaan Iskandariah







Mungkin saat ini banyak orang – orang yang memandang sebelah mata Perpustakaan. Banyak orang – orang saat ini ketika mendengar kata “Perpustakaan” yang tergambar dalam fikiran mereka adalah Gudangnya buku, Kupulan Kitab –kitab yang tebal, Rak yang di penuhi buku – buku dll. Hal ini tidakah salah, karena memang Perpustakaan berasal dari kata “Pustaka” yang berarti Kitab atau Buku. Bahkan menurut Sulistyo Basuki dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan mengatakan bahwa “batasan perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang di gunakan untuk menyimpan buku ataupun terbitan lainnya yang biasanya di simpan dengan tata susunan tertentu untuk digunakan peembaca,bukan untuk di jual.” Jadi dapat di simpulkan bahwa perpustakaan tak akan pernah jauh dari Buku –buku.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa perpustakaan merupakan hal yang sangat Fundamental dalam dunia pendidikan. Karena Perpustakaan selalu berkaitan dengan buku, dan buku akan selalu berkaitan dengan ilmu. Di ruang Perpustakaan seorang Ilmuwan dapat mencari refrensi penemuan – penemuan yang di temukan pendahulunya, dari perpustakaan seseorang dapat mengembangkan wawasan pemikirannya, di sana juga seseorang dapat seseorang dapat melakukan riset-riset kecil serta observasi-observasi dan kemudian memuatnya kembali dalam bentuk informasi baru yang berguna bagi dirinya dan orang lain. Dan ini adalah sejarah salah satu Perpustakaan Tebesar dalam sejarah Dunia, Ialah Bibliotheca Alexandrina Egypt (Perpustakaan Iskandariah Mesir).
Bibliotheca Alexandrina Egypt (Perpustakaan Iskandariah Mesir) merupakan perpustakaan pertama dan terbesar di dunia. Perpustakaan ini bahkan bertahan selama berabad-abad dan memiliki koleksi 700.000 gulungan papyrus, bahkan jika di bandingkan dengan Perpustakaan Sorbonne di abad ke-14 ‘hanya’ memiliki koleksi 1700 buku.
Perpustakaan ini di dirikan oleh Ptolemi I sang penerus Alexander(Iskandariah) pada tahun 323 SM, dan terus berlanjut sampai kekuasaan Ptolemi III. Pada waktu itu para penguasa mesir begitu besemangat memajukan Perpustakaan dan Ilmu Pengetahuan mereka, bahkan dalam Manuskrip Roma mengatakan bahwa sang Raja mesir membelanjakan harta kerajaan untuk membeli buku dari seluruh pelosok negeri hingga terkumpul 442.800 buku dan 90.000 lainnya berbentuk ringkasan tak berjilid. Ia  juga memerintahkan prajurit untuk menggeledah setiap kapal yang masuk guna memperoleh naskah. Jika ada naskah yang ditemukan, mereka menyimpan yang asli dan mengembalikan salinannya. Menurut beberapa sumber, ketika Athena meminjamkan naskah-naskah drama klasik Yunani asli yang tak ternilai kepada Ptolemeus III, ia berjanji membayar uang jaminan dan menyalinnya. Tetapi sang raja malah menyimpan yang asli, tidak mengambil kembali uang jaminan itu, dan memulangkan salinannya
Namun cerita keemasan ini hanya menjadi sejarah. Ialah ketuka penaklukan bangsa Romawi yang di pimpin oleh Julius Caesar pada tahun 48 SM. Bangsa Romawi membakar 400.000 buku musnah menjadi abu using yang tak berguna. Dunia ilmu saat itu sangat berduka karena telah kehilangan salah satu sumber ilmu pengetahuan terbaik saat itu. Namun akhirnya sang Kaisar, Julius Caesar meminta maaf, dan sebagai gantinya ia mengirim Marx Antonio untuk menghadiahkan 200.000 buku dari Roma kepada Ratu mesir saat itu, Cleopatra, dan dari inilah kisah mereka berlanjut.
Namun perpustakaan megah yang ada di mesir tersebut tak pernah kembali seperti masa – masa keemasanya. Sejak pembakaran tersebut, Perpustakaan Iskadariah solah tak terurus. Bahkan hampir menjadi artefak –artefak kuno saja. Akan tetapi, UNESCO memprakarsai untuk bekerja sama dengan pemerintah Mesir,membangun kembali perpustakaan dengan sejarah terbesar dalam sejarah tersebut. Dan pembangunan ini di mulai sejak tahun 1990-an. Pembangunan ini menghabiskan dana tak kurang dari US$ 220 juta. US 120 juta di tanggung pemerintah Mesir dan sisanya di tanggung dari bantuan Internasional dari Negara-negara lain. Akhirnya setelah terbengkalai hampir selama 20 Abad, Perpustakaan Iskandriah(Bibliotheca Alexandrina) berdiri megah dan unik. Bangunan utama berbentuk bulat beratap miring, terbenam dalam tanah. Di bagian depan sejajar atap, dibuat kolam untuk menetralkan suhu pustaka, terdiri lima lantai di dalam tanah, perpustakaan ini dapat memuat sekitar 8 juta buku. Namun yang ada saat ini baru 250.000 buku dan akan terus bertambah tiap tahun.Selain itu juga menyediakan berbagai fasilitas, seperti 500 unit komputer berbahasa Arab dan Inggris untuk memudahkan pengunjung mencari katalog buku, ruang baca berkapasitas 1.700 orang, conference room, ruang pustaka Braille Taha Husein khusus tuna netra, pustaka ana-anak, museum manuskrip kuno, lima lembaga riset, dan kamar-kamar riset yang bisa dipakai gratis.

Dan yang juga menarik,adalah lantai tengah perpustakaan tersebut terdapat Gallery Design dan bisa dilihat dari berbagai sisi. Di lantai kayu yang cukup luas itu terpajang berbagai prototype mesin cetak kuno dan berbagai lukisan dinding. Perpustakaan ini selalu dipenuhi pengunjung, padahal di Alexandria tidak banyak universitas seperti di Kairo. Ini menunjukkan tingginya minat baca masyarakat Mesir dan perpustakaan yang dulu dihancurkan Julius Caesar itu kini menjadi salah satu objek wisata sebagaimana Piramid Giza, Mumi, Karnax Temple, Kuburan para Firaun di Luxor atau Museum Kairo yang menyimpan timbunan emas Tutankhamun. Sangat berbeda jauh dengan Indonesia, perpustakaan nasional saja sangat jarang sekali pengunnjung. Bahkan dalam dunia Pendidikan Indonesia, hanya sekolah-sekolah tertentu saja terdapat sebuah perpustakaan. Di sekolah-sekolah yang daerah sangat sulit sekali mencari perpustakaan. Hal inilah yang harus di lakukan oleh pemerintah Indonesia terutama di bidang Pendidikan. Bagaimanapun Ilmu akan selalu berkaitan dengan Buku, dan Buku akan selalu berkaitan dengan Perpustakaan dan Perpustakaan akan selalu berhubungan dengan orang-orang, dan Orang tersebut akan menghadirkan Ilmu Baru, begitulah seterusnya Siklus Informasi.

terima kasih telah mengunjungi blog ini

Assalamu'alaikum.

Perpustakaan, merupakan salah satu pusat informasi yang terdapat dalam suatu wilayah tertentu. Perpustakaan juga dapat berfungsi sebagai media pelestarian karya - karya tulis, rekam, maupun cetak.dan juga sebagai Lembaga Informasi yang memiliki Peran sangat penting. Akan tetapi di Indonesia peran perpustakaan sangat amat terabaikan. 

contohnya, jika kita lihat di sekolah - sekolah di daerah. hanya segelintir siswa yang mau masuk dan melestarikan perpustakaan sekolahnya,bahkan ada sekolah yang tidak memiliki Perpustakaan dan pustakawan. padahal dalam dunia pendidikan, perpustakaan sangat berperan sebagai tempat lembaga informasi kedua setelah guru. akan tetapi kesadaran membaca yang kurang tergambarkan dengan kosongnya ruang - ruang perpustakaan. namun hal ini mulai di lihat pemerintah dengan mengesahkan UU No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. semoga dengan UU No.43 Tahun 2007 ini dapat mengembangkan kualitas Perpustakaan dan meningkatkan minat baca di Indonesia.

Untuk dari itu saya membuat blog ini untuk memberitahu segala Informasi tentang dunia Pustaka, Kepusakawanan dan Perpustakaan di Indonesia. Semoga Blog ini bermanfaat. Amin.
terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

wassalamu'alaikum.

Dwi Cahyo prasetyo
Jurusan Ilmu Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2009